Adegan Khas Drama Korea Yang Selalu Ada
Jika kalian penggemar Kpop pastinya menyadari bahwa terdapat beberapa adegan khas drama Korea yang selalu muncul di setiap judul yang kalian tonton. Rasanya sulit sekali membayangkan ada drakor yang tidak memunculkan adegan romantis tersebut karena seakan telah menjadi ikonik negeri ginseng.
Jika kalian tidak percaya, coba saja saksikan 3 Drama Korea Terbaru Yang Akan Tayang Mei 2021 nanti dan buktikan sendiri pernyataan di atas. Salah satu adegan yang seringkali muncul sudah pasti adalah momen di mana tokoh utama pria akan mengelus atau mengusap kepala wanita pujaannya.
Meskipun terlihat biasa saja, namun jangan salah, karena perhatian kecil seperti ini dapat membuat para penonton wanita sekalipun meleleh dan baper dibuatnya. Sepertinya cowok Indonesia harus belajar sesekali dari drama Korea nih! Toh tidak ada salahnya menambah bahan referensi kita dalam hubungan percintaan sehari-hari.
Selanjutnya kita juga akan terbiasa dengan fase di mana kedua tokoh utama baik itu pria dan wanita akan saling bertatapan mata secara mendalam tanpa dialog sedikitpun. Seolah-olah ekspresi mata mereka yang berpandangan telah melakukan komunikasi dan menimbulkan kesan romantis sekaligus misterius di saat bersamaan sehingga membuat para pemirsa jadi penasaran dibuatnya.
Adegan Khas Drama Korea Paling Ikonik di Dunia
Tidak lengkap rasanya apabila menonton drama romansa tanpa melihat sepasang sejoli bertukar ciuman dan memadu kasih sehingga membuat para jomblo pastinya sangatlah iri. Namun industri Korea Selatan selalu mampu meningkatkan eskalasi dengan menambahkan cuaca yang sedang hujan deras dan biasanya terjadi pada malam hari di pinggir jalan ataupun taman kota.
Agar sukses mengaduk perasaan penggemarnya, drama Korea tidak selalu menyuguhkan percintaan sepanjang episode, melainkan juga menampilkan kekerasan ringan seperti tindakan bully di sekolahan. Penindasan antar murid sepertinya akan selalu ada di setiap judul terkenal karena nampaknya publik gemas sekaligus menyukainya.
Bukan berarti mendukung perundungan, melainkan pemirsa menikmati momen di mana tokoh yang mendapat bully akhirnya perlahan mulai bangkit dari keterpurukan. Selain memotivasi, tentu saja ada kepuasan tersendiri melihat sekelompok karakter jahat menerima ganjaran dari perbuatan mereka kemudian tercengang oleh transformasi si tokoh utama.